Bagaimana Peristiwa Politik Mempengaruhi Pasar Mata Uang Kripto ?

Bagaimana Peristiwa Politik Mempengaruhi Pasar Mata Uang Kripto ?

Bagaimana Peristiwa Politik Mempengaruhi Pasar Mata Uang Kripto ?

RSM ONLINE | Bisnis - Pasar mata uang kripto tidak beroperasi secara terpisah. Peristiwa politik membentuk ekonomi, regulasi, dan sentimen investor. Keputusan pemerintah dapat memicu lonjakan harga atau penurunan tajam. Pemilu, regulasi, kebijakan moneter, dan ketegangan geopolitik semuanya memengaruhi perilaku pasar.

Pemilu dan Volatilitas Mata Uang Kripto

Pemilu menimbulkan ketidakpastian. Investor bereaksi terhadap usulan kebijakan dari para kandidat. Tren pasar berubah berdasarkan bagaimana kebijakan dapat memengaruhi aset digital.

Misalnya, pemilihan presiden AS tahun 2024 memiliki pengaruh yang kuat terhadap harga Bitcoin. Sikap Donald Trump yang pro-kripto meyakinkan para investor. Pernyataannya tentang menjadikan AS sebagai pemimpin dalam teknologi blockchain menciptakan optimisme. Investor institusional melihat ini sebagai tanda positif. Sebaliknya, pendekatan regulasi Biden yang lebih ketat menyebabkan keraguan pasar. Ketidakpastian tersebut menyebabkan fluktuasi Bitcoin sebelum dan sesudah hasil pemilu.

Contoh lain adalah India. Pada tahun 2021, beredar rumor bahwa pemerintah mungkin akan melarang mata uang kripto swasta. Menjelang pemilu, ketidakpastian ini menyebabkan aksi jual Bitcoin di kalangan investor India. Pasar bangkit kembali ketika menteri keuangan kemudian mengklarifikasi bahwa regulasi kripto sedang dipertimbangkan, bukan larangan penuh.

Peraturan dan Reaksi Pasar

Regulasi memainkan peran penting dalam membentuk pasar mata uang kripto. Regulasi yang pro-kripto sering kali menyebabkan kenaikan harga. Namun, kebijakan yang restriktif membuat investor menjauh.

Salah satu contoh utama adalah Komisi Sekuritas dan Bursa AS ( SEC ). Gugatan SEC terhadap bursa utama seperti Binance dan Coinbase mengguncang kepercayaan pasar. Investor khawatir tindakan regulasi yang lebih ketat akan membatasi pertumbuhan. Harga Bitcoin, Ethereum, dan altcoin turun ketika gugatan tersebut diumumkan.

Di sisi lain, Hong Kong memposisikan dirinya sebagai pusat kripto global. Pada tahun 2023, kota ini memperkenalkan kerangka kerja perizinan untuk menarik perusahaan aset digital. Pengumuman tersebut menyebabkan peningkatan aktivitas perdagangan. Investor melihatnya sebagai tanda penerimaan arus utama, yang mendorong momentum bullish.

El Salvador juga menjadi berita utama pada tahun 2021 dengan mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Langkah tersebut kontroversial. Sementara lembaga internasional mengkritiknya, pengumuman tersebut menyebabkan harga Bitcoin naik. Negara tersebut juga menerbitkan obligasi yang didukung Bitcoin, yang selanjutnya mengintegrasikan kripto ke dalam ekonominya.

Namun, China mengambil sikap sebaliknya. Pemerintah telah melarang perdagangan dan penambangan mata uang kripto beberapa kali. Pada tahun 2021, tindakan keras terakhir memaksa para penambang untuk pindah. Harga Bitcoin turun tajam, menunjukkan bagaimana tindakan regulasi berdampak pada pasar.

Bank Sentral dan Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter memengaruhi permintaan mata uang kripto. Ketika bank sentral memperketat kebijakan moneter, likuiditas menyusut. Hal ini sering kali menyebabkan koreksi pasar.

Misalnya, pada tahun 2022, Federal Reserve menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi. Kenaikan suku bunga membuat pinjaman menjadi lebih mahal, sehingga mengurangi selera risiko. Investor menjauh dari aset yang mudah berubah seperti Bitcoin . Akibatnya, pasar kripto mengalami fase penurunan yang berkepanjangan.

Sebaliknya, ketika Federal Reserve mengisyaratkan jeda dalam kenaikan suku bunga pada akhir tahun 2023, Bitcoin bangkit kembali. Para pedagang mengantisipasi kebijakan moneter yang lebih longgar, yang akan meningkatkan likuiditas. Hal ini menyebabkan minat beli baru terhadap aset digital.

Bank Sentral Eropa (ECB) juga telah memengaruhi pasar kripto. Pada tahun 2021, Presiden ECB Christine Lagarde menyerukan regulasi global terhadap Bitcoin. Pernyataannya menyebabkan koreksi pasar. Investor institusional sering bereaksi terhadap pernyataan tersebut, menyesuaikan strategi mereka sebagaimana mestinya.

Ketegangan Geopolitik dan Pergerakan Pasar

Konflik geopolitik menciptakan ketidakpastian finansial. Selama masa seperti itu, investor mencari aset yang aman. Secara tradisional, emas memainkan peran ini. Namun, Bitcoin telah menarik perhatian sebagai alternatif digital.

Perang Rusia-Ukraina adalah contoh utama. Setelah invasi pada tahun 2022, sanksi ekonomi membatasi akses Rusia ke sistem keuangan global. Akibatnya, volume perdagangan Bitcoin melonjak di Rusia dan Ukraina. Orang-orang beralih ke kripto sebagai alternatif perbankan tradisional.

Demikian pula, selama pandemi COVID-19, pasar global anjlok. Investor mengkhawatirkan ketidakstabilan ekonomi. Bitcoin awalnya turun seiring dengan saham. Namun, ketika bank sentral memperkenalkan langkah-langkah stimulus, Bitcoin pulih. Banyak yang melihatnya sebagai lindung nilai terhadap inflasi, mirip dengan emas.

Contoh lainnya adalah Venezuela. Akibat hiperinflasi dan ketidakstabilan politik, warga semakin banyak menggunakan Bitcoin. Banyak yang beralih ke kripto untuk melindungi kekayaan mereka saat mata uang nasional kehilangan nilainya.

Adopsi Kelembagaan dan Pengaruh Politik

Pemerintah memengaruhi partisipasi institusional dalam mata uang kripto. Ketika regulator menyetujui produk keuangan terkait kripto, investor institusional memasuki pasar.

Misalnya, persetujuan ETF Bitcoin spot AS pada tahun 2024 menarik miliaran dolar. BlackRock dan Fidelity memimpin arus masuk, memberikan legitimasi Bitcoin di antara investor tradisional.

Sebaliknya, ketika ketidakpastian regulasi meningkat, lembaga menjadi ragu. Runtuhnya FTX pada tahun 2022 menyebabkan peningkatan pengawasan. Banyak perusahaan mengurangi eksposur kripto karena takut akan regulasi yang lebih ketat.

Kebijakan pro-kripto juga mendorong adopsi. Misalnya, Uni Emirat Arab (UEA) mendirikan Otoritas Pengatur Aset Virtual Dubai (VARA). Langkah ini menarik minat perusahaan kripto besar, sehingga meningkatkan kepercayaan pasar.

Masa Depan Mata Uang Kripto dan Politik

Hubungan antara politik dan mata uang kripto akan terus berkembang. Pemerintah di seluruh dunia tengah menyusun kebijakan untuk mengatur industri ini. Pedoman yang jelas dapat mendorong adopsi secara umum. Namun, kebijakan yang membatasi dapat membatasi pertumbuhan.

Investor harus memantau peristiwa politik. Pemilu, regulasi, kebijakan moneter , dan perkembangan geopolitik semuanya memengaruhi harga. Dengan tetap mendapatkan informasi, pedagang dapat membuat keputusan yang lebih baik dan menavigasi volatilitas pasar. Pasar kripto tetap dinamis. Peristiwa politik akan terus membentuk masa depannya.

Disclaimer :

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada RSM TV ONLINE hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat disini.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama

Banner Iklan

banner